Gambar: ANTARA/HO/PP PBSI

Mengharapkan Masa Depan Yang Cerah Bagi Para Pebulutangkis Muda

Rabu, 30 Okt 2024

Sumpah Pemuda tahun ini dapat dianggap sebagai momen yang menyegarkan, terutama berkat prestasi yang diraih oleh skuad bulu tangkis muda Indonesia di pentas dunia yang bergengsi.

Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi oleh para pemain senior, terutama setelah Olimpiade Paris 2024, para atlet junior seolah memberikan harapan baru dan semangat, menunjukkan bahwa bulu tangkis Indonesia masih berada di jalur yang tepat.

Baru beberapa pekan berlalu sejak skuad Garuda Muda berhasil membawa pulang Piala Suhandinata dari Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Junior Beregu Campuran 2024 yang berlangsung di Nanchang, China.

Tim Merah-Putih meraih piala tersebut setelah mengalahkan tim tuan rumah yang juga merupakan unggulan pertama dalam pertandingan final dengan skor tipis 110-103.

Ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine dapat dianggap sebagai bintang dalam laga final ini. Dalam dua pertandingan yang mereka jalani, Isyana/Rinjani berhasil mengumpulkan total 26 poin.

Pada pertandingan pertama melawan Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue, Isyana/Rinjani meraih kemenangan dengan skor 22-15. Pertandingan dimulai dengan Indonesia tertinggal 7-11 setelah Mutiara Ayu Puspitasari kalah dari Xu Wen Jing.

Pada pertandingan ketiga dan keempat, China mulai berusaha mengejar tetapi tidak berhasil mengambil alih posisi. Indonesia masih memimpin dengan skor 44-40.

Indonesia kembali memperlebar jarak pada pertandingan kelima. Anselmus Breagit Fredy Prasteya/Pulung Ramadhan menutup paruh pertama dengan kemenangan 55-48 melawan Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi.

Mutiara berhasil menebus kesalahan yang terjadi di pertandingan kedua. Dalam pertemuan kembali dengan Xu Wen Jing, juara Asia junior 2023, ia berhasil memperbesar selisih poin menjadi 66-55.

Setelah itu, Indonesia semakin sulit untuk dikejar. Isyana/Rinjani, Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana, dan Moh Zaki Ubaidillah melaksanakan tugas mereka dengan sangat baik.

Akhirnya, Anselmus/Pulung memastikan kemenangan bagi Merah-Putih Muda dengan skor akhir 110-103.

Gelar ini memiliki makna yang mendalam karena diperoleh setelah melewati perjuangan yang berat, terutama dengan mengalahkan China di kandangnya sendiri.

Kemenangan ini juga menjadi balasan yang setimpal setelah final tahun lalu, di mana tim junior Indonesia kalah dari China dengan skor 1-3 di Spokane, Amerika Serikat.

Gelar juara yang diraih oleh Garuda Muda pada edisi 2024 merupakan yang kedua kalinya, setelah sebelumnya berhasil meraih kemenangan pada edisi 2019. Pada saat itu, di Kazan, Rusia, Indonesia berhasil meraih gelar juara pertama dengan mengalahkan China dengan skor 3-1.

Selain meraih Piala Suhandinata, Skuad Merah-Putih juga menambah koleksi dengan dua medali perunggu di nomor individual. Medali tersebut dipersembahkan oleh Moh Zaki Ubaidillah (tunggal putra) dan Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine (ganda putri).

Perjuangan Ubed, sapaan akrab Zaki, harus terhenti di semifinal setelah dikalahkan oleh wakil tuan rumah, Wang Zi Jun, dengan skor 19-21, 20-22. Sementara itu, Isyana/Rinjani juga harus mengakui keunggulan pasangan Jepang, Ririna Hiramoto/Aya Tamaki, dengan skor ketat 21-23, 19-21.

“Pertama-tama, saya mengucapkan terima kasih kepada PBSI yang telah memberikan dukungan kepada para atlet muda Indonesia. Tanpa dukungan dari semua pihak, para pemain tidak akan dapat membuktikan kemampuan mereka, dan mereka merupakan aset yang sangat berharga untuk masa depan,” ujar pelatih sektor tunggal putri Indonesia, Indra Wijaya, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi PP PBSI.

Selain itu, tepat satu hari sebelum peringatan Sumpah Pemuda, tiga wakil Indonesia berhasil meraih gelar juara dalam turnamen Indonesia International Challenge 2024.

Ganda putri baru, Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva Ramadhanti, berhasil naik ke podium setelah mengalahkan pasangan dari Taiwan, Hung En-Tzu/Hsieh Pei Shan, dengan skor 21-9, 21-16.

Selanjutnya, ganda campuran Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu juga meraih juara setelah menaklukkan rekan senegaranya, Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah, dengan skor 21-13, 21-15.

Gelar terakhir diraih oleh ganda putra Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan yang berhasil mengalahkan wakil Taiwan, Lu Ching Yao/Wu Guan Xun, melalui dua gim yang sangat ketat dengan skor 23-21, 23-21.

Di sisi lain, tunggal putri Mutiara Ayu Puspitasari meraih posisi runner up setelah mengalami kekalahan dari Yataweemin Ketklieng (Thailand) di babak final dengan skor 21-18, 12-21, 16-21.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar