Gambar: ANTARA/M Haris SA

Kementerian Perindustrian Melatih 20 Pelaku Industri Kecil Dan Menengah Untuk Mengembangkan Usaha Mereka Di Aceh

Rabu, 30 Okt 2024

Kementerian Perindustrian melalui Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Aceh telah melaksanakan pelatihan bagi 20 pelaku industri kecil menengah (IKM) di provinsi paling barat Indonesia. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam pengelolaan usaha dan manajemen mutu.

"Sebanyak 20 pelaku IKM di Aceh telah mengikuti pelatihan mengenai manajemen mutu dan pengembangan usaha, yang mencakup aspek legalitas produk, peningkatan kualitas, serta daya saing produk," ungkap Mahlinda, Pembina Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Aceh, di Banda Aceh pada hari Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Mahlinda saat mendampingi peserta pelatihan dalam kunjungan ke Yuyun Bordir, sebuah usaha bordir khas Aceh yang terletak di kawasan Pango, Kota Banda Aceh.

Pelatihan ini dilaksanakan berkat kerja sama antara Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri Aceh dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, berlangsung dari tanggal 28 hingga 30 Oktober 2024. Narasumber yang dihadirkan berasal dari Tanah Datar, Sumatera Barat.

Mahlinda menjelaskan bahwa sebagian besar pelaku IKM yang mengikuti pelatihan ini bergerak di sektor fesyen, seperti produksi pakaian, tas, bordir, dan lain-lain. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan daya saing pelaku IKM di Provinsi Aceh.

Ia menambahkan bahwa pelaku industri kecil menengah yang telah dilatih akan diarahkan untuk mengelola dan menjadi penggerak Sentra IKM yang akan didirikan oleh Pemerintah Kota Banda Aceh di kawasan Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa.

Kami berharap bahwa keberadaan sentra IKM ini dapat berfungsi sebagai pusat produksi dan pemasaran bagi produk-produk pelaku industri kecil dan menengah di Provinsi Aceh, terutama di Banda Aceh dan daerah sekitarnya, ujar Mahlinda.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Banda Aceh, Fahmi, menjelaskan bahwa pelatihan bagi pelaku IKM ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya. Para pelaku IKM yang mendapatkan pelatihan akan berperan sebagai pengelola dan penggerak utama sentra IKM di Gampong Ulee Lheue.

"Lokasi dan bangunan untuk sentra IKM ini sudah tersedia. Kami menargetkan agar sentra IKM dapat beroperasi pada tahun 2025. Produk-produk yang akan diproduksi dan dipasarkan di sentra ini mencakup fesyen dan produk turunannya," tambah Fahmi.



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar