ANTARA/HO-Kementerian Pariwisata

BOB Bekerja Sama Dengan ISTC Untuk Mengembangkan Sektor Pariwisata Di Desa-desa Sekitar Borobudur

Sabtu, 14 Des 2024

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melalui Badan Otorita Borobudur (BOB) mengadakan Sosialisasi Sertifikat Pariwisata Berkelanjutan Indonesia (ISTC) dengan tujuan untuk menciptakan pariwisata yang berkelanjutan dan berkualitas di desa-desa wisata yang berada dalam wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.

"Indonesia berkomitmen untuk menerapkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, sejalan dengan perkembangan tren pariwisata saat ini," ungkap Ni Wayan Giri Adnyani, yang menjabat sebagai Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia (ISTC) serta Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) / Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk periode 2020-2024, sebagaimana dikutip dari pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada hari Jumat.

Sebagai langkah lanjutan, Kemenparekraf telah menyusun Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 mengenai Pedoman Pariwisata Berkelanjutan. Peraturan ini juga mencakup pembentukan Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia atau ISTC.

“ISTC bertugas untuk mengawasi enam strategi dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan, yang meliputi destinasi wisata yang berkelanjutan, observasi, pemasaran, sertifikasi, pengembangan, manajemen, dan industri,” jelas Giri.

Salah satu inisiatif yang diambil oleh ISTC adalah memastikan bahwa penerapan pariwisata berkelanjutan memenuhi standar internasional. Hal ini dilakukan melalui penilaian terhadap 174 indikator yang terbagi dalam empat kategori, yang diadopsi dan diakui oleh Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

"Keempat kategori tersebut meliputi pengelolaan berkelanjutan, keberlanjutan sosial ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan keberlanjutan budaya," ungkap Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kemenparekraf/Baparekraf, Fransiskus Xaverius Teguh.

BOB, bersama ISTC, telah mendampingi lebih dari 20 desa wisata yang berada di wilayah koordinatif BOB di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah, dan Jawa Timur, yang telah memperoleh Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan Indonesia. Salah satu contohnya adalah Desa Wisata Wukirsari, yang diakui sebagai Best Tourism Village 2024 oleh UN Tourism.

Desa wisata lainnya yang juga mendapatkan pendampingan meliputi Desa Wisata Pentingsari, Nglanggeran, Jatimulyo, Candirejo, Karangrejo, Kandri, Lerep, Kebonagung, Mangunan, Sumber Bulu Pendem, Karanganyar, Dieng Kulon, Rejowinangun, Dewi Sambi, Pujon Kidul, Osing Kemiren, Tamansari, dan Sanankerto.

Direktur Destinasi Pariwisata BOB, Neysa Amelia, menyatakan bahwa BOB akan melanjutkan upaya penerapan pariwisata berkelanjutan di wilayah kerja koordinatif DSPP Borobudur untuk berkontribusi pada peningkatan ekonomi.

"Diharapkan desa-desa wisata ini dapat menerapkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, sehingga dapat semakin berkembang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah DSPP Borobudur," kata Neysa.

Ia juga menambahkan, "Ini sejalan dengan posisi pariwisata Indonesia yang kini berada di peringkat ke-22 dunia dalam Travel and Tourism Development Index (TTDI)."



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar